Aug 17, 2010

Taujih Ramadhan: 7 Ramadhan 1431H


Credits to KDP :)




Di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka lebar-lebar. Namun banyak orang gagal mendapatkan kemuliaannya. Mengapa? Berikut antara aktiviti2 yg “bakal” membawa kita kearah nya.

1. Malas membaca Al-Qur'an.


Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. Orang-orang
shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam Ramadhan untuk membaca
Al-Qur’an. "Ibadah ummatku yang paling utama adalah pembacaan Al-Qur'an." (HR Baihaqi).

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada.” (Yunus:57)
“Dan Kami turunkan Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman.” (Al-Israa’:82)
“Bulan Ramadhan yang dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembezaan (antara yang hak danyang batil)…”
[Al-Baqarah, 2: 185]


Jom kita menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini haruslah terus berlanjutan setelah Ramadhan pergi, sebagai tanda keberhasilan latihan di bulan suci ini.


2. Senang melewat-lewatkan shalat fardhu.


"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyianyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal shalih." (Maryam: 59)

Menurut Sa'id bin Musayyab, yang dimaksudkan dengan tarkush-shalat (meninggalkan shalat) ialah tidak
segera mendirikan shalat tepat pada waktunya. Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu
ashar, ashar menjelang maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya menjelang waktu subuh
serta tidak segera shalat subuh hingga terbit matahari. Orang yang bershiyam Ramadhan sangat berdisiplin dalam menjaga waktu shalat, kerana nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.


3. Mudah naik darah.



Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Saw bersabda: “Orang kuat bukanlah orang yang selalumenang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai diri ketika marah.” Dalam hadith lain beliau bersabda:



“Puasa itu perisai diri, apabila salah seorang dari kamu berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan jangan membodohkan diri. Jika ada seseorang memerangimu atau mengumpatmu, maka katakanlah sesesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)



Rasulullah SAW pernah marah, tetapi marahnya diredakan dengan bermesyuarat dengan sahabat mencari yang terbaik pada tindakan. Sebab marah itu emosi. Bila kita emosional, kita tidak rasional. Bertindak secara tidak rasional itulah yang sering mengundang sesalan.

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang seorang fasiq kepadamu membawa satu berita, siasatlah terlebih dahulu. Agar jangan nanti kamu bertindak ke atas suatu kaum dengan kejahilan. Lantas semua itu akan mengheret kamu kepada penyesalan atas apa yang kamu lakukan”
(Al-Hujurat : 6)
4. Gemar berbicara sia-sia dan dusta.



"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur, maka Allah tidak menginginkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, Kesempatan Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah supaya senantiasa berkata yang baik-baik. Umar ibn Khattab r.a pernah berkata: "Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia." (Al Muhalla VI: 178). Justeru, antara ciri orang yang gagal memetik buah Ramadhan ialah kerap berkata di ‘belakang hati’nya. Kalimat-kalimatnya tidak ditimbang secara masak; "Bicara dulu baru berfikir, bukan sebaliknya, berfikir dulu, ditapis, setelah itu, barulah diucapkan.

5. Mensia-siakan waktu.

Al-Qur'an mendokumentasikan dialog Allah Swt dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main; Allah bertanya: "Berapa tahunkan lamanya kamu tinggal di bumi?? Mereka menjawab: "Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari. Maka tanyakanlah kepada orang-orang
yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tingal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.

"Maka apakah kamu mengira sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenarnya; tidak Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai Arasy yang mulia.” (Al-Mu’minun: 112-116).

Termasuk gagal dalam ber-Ramadhan, ialah orang yang lalai atas kurnia waktu dengan melakukan perbuatan yang sia-sia, kemaksiatan, dan hura-hura. Disiplin waktu selama Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan keteraturan


6. Malas membela dan menegakkan kebenaran.



Sejumlah peperangan dilakukan kaum Muslimin melawan tentaratentara kafir berlangsung di bulan Ramadhan. Kemenangan Badar yang menakjubkan, dan penaklukan Makkah (Futuh Makkah) terjadi di
dalam bulan Ramadhan. Di tengah gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin berani menunjukkan taringnya, kita sebagai para pelajar akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih dan strategis dalam membela dan menegakkan kebenaran. Jika bulan suci ini tidak member bekal perjuangan baru yang menakjubkan, maka kemungkinan besar kita telah gagal dalam bulan ini.

Wallahua'lam
May Allah swt shower his blessings upon us
May Allah bless us all to respond to the invitation He extends to us during this blessed month



[Ad-Dzaariyat:55]Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin.JADILAH KITA MUKMIN YANG MEMBERI PERINGATAN DAN MENERIMA PERINGATAN DARI SAUDARA MUKMIN YANG LAIN. ALLAHUMMA AMIN YA RABB.

No comments: